Kejuaraan Indonesia Open 2024 disiplin ritmik resmi dimulai. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati berharap ajang tersebut dapat mengembalikan kejayaan ritmik.
Hal itu disampaikan Ita dalam sambutannya membuka Indonesia Open Senam 2024 disiplin ritmik di British School Jakarta, Selasa (9/7). Sebanyak 164 peserta bersaing menjadi yang terbaik di kejuaraan senam bergengsi itu.
Turnamen 3rd Indonesia Open merupakan salah satu langkah yang dilakukan federasi untuk menjaring bibit pesenam ritmik berkualitas yang kelak dapat berprestasi, baik di kancah nasional dan internasional.
Baca juga: PB Persani Patok Target Realistis untuk Rifda Irfanaluthfi di Olimpiade |
“Indonesia meraih medali SEA Games terakhir dari disiplin ritmik pada 2017 di Kuala Lumpur melalui penampilan Nabila Evandestiera. Tentunya saya berharap ke depan para peserta bisa menggantikan Bella dan yang lainnya. Semoga para peserta bisa melanjutkan latihannya dan mendapatkan prestasi yang membanggakan Indonesia,” ucap Ita dalam keterangan tertulisnya.
Ritmik menjadi satu di antara lima disiplin yang dipertandingkan di Gymnastics Indonesia Open 2024. Terdapat lima kategori, yaitu baby (6-8 tahun), benjamin (9-10 tahun), pra-junior (11-12 tahun), dan junior (13-15 tahun). Ita mengapresiasi antusiasme para pesenam ritmik yang mengikuti kejuaraan ini. Terlebih, ada peningkatan jumlah dibandingkan edisi sebelumnya.
“Tentunya dengan peningkatan ini, saya juga berharap kita bisa melihat bakat-bakat untuk menjadi atlet nasional dan berjuang di ajang internasional,” kata Ita.
Selain bertekad mengembalikan kejayaan ritmik, Ita juga menyebut ada satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Gymnastics Indonesia. Hal itu karena sampai sekarang pihaknya belum bisa memunculkan pesenam ritmik grup.
Baca juga: Cari Rifda Irfanalutfi Baru, PB Persani Gelar Indonesia Open Senam 2024 |
Padahal ritmik grup bukan merupakan hal baru di kompetisi internasional. Terlebih, khusus untuk disiplin ritmik di Olimpiade hanya mempertandingkan nomor all-around dan group saja.
“Karena nanti di internasional seperti SEA Games masih ada pertandingan per alat, namun di Asian Games atau Olimpiade yang dipertandingkan hanya all around dan grup. Jadi saya sangat berharap ritmik Indonesia bisa bangkit kembali dan kita bisa menelurkan atlet-atlet kebanggaan kita ke depannya,” ujarnya.
Kategori pra-junior dan junior dijadwalkan berlangsung Rabu (10/7), yang dilanjutkan dengan penyerahan medali bagi para pemenang di sore harinya.
Di tempat lain, Indonesia Open Senam juga akan memulai pertandingan untuk disiplin aerobik yang akan berlangsung di GOR Bulungan pada 9-10 Juli. Menyusul disiplin trampoline di Bounce Street pada 11-12 Juli, dan ditutup dengan pertandingan disiplin parkour di Halaman Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 13-14 Juli.